Minggu, 29 Agustus 2010

40 Tim Ikuti Kompetisi Roket Indonesia 2010

YOGYAKARTA-Sebanyak 40 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UGM, akan mengikuti Kontes Roket Indonesia (Korindo) ke-3 tahun 2010 yang bertempat di Pantai Pandansimo, Srandakan, Bantul, pada 26-28 Juni 2010. UGM dalam kompetisi ini menurunkan timnya, BATARA BAYU.

Menurut salah satu panitia Korindo ke-3, yang juga dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM, Dr. Jayan Sentanuhady, kompetisi tahun ini bertema Homing Meteo Payload, yakni kompetisi untuk menghasilkan rancang bangun payload (muatan roket). Payload harus mampu kembali atau menuju sasaran yang telah ditentukan setelah terpisah dari roket peluncur. “Korindo 2010 akan diikuti 40 tim terseleksi dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” ujar Jayan di UGM, Jumat (25/6/2010).

Jayan menjelaskan 40 tim peserta kompetisi ini merupakan hasil seleksi dari 73 tim yang mengajukan proposal rancang bangun muatan roket kepada panitia. Penerimaan proposal telah ditutup pada 30 Desember tahun lalu. Tim yang telah lulus seleksi proposal diwajibkan mengirimkan laporan kemajuan rancang bangun tersebut melalui gambar video.

Setelah tahap seleksi proposal, diadakan Workshop Kompetisi Roket Indonesia 2010 pada tanggal 25 April 2010 di UGM. Workshop diikuti seluruh peserta kompetisi untuk mengenalkan teknologi peroketan, peluncuran roket, dan uji terbang muatan roket, serta penyampaian seluruh agenda pelaksanaan kompetisi. “Bagi peserta yang akan menguji keandalan hasil rancang bangun sebelum tahap uji fungsional, instalasi validasi, dan sertifikasi LAPAN bersedia membantu menyediakan fasilitas uji, baik berupa alat uji g-force, g-shock, maupun alat uji vibrasi,” katanya.

Yang berbeda dari kompetisi ini dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya ialah untuk pertama kalinya akan disaksikan oleh observer (pengamat) Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF), yang berasal dari Jepang dan Malaysia.

Korindo bertujuan untuk menyiapkan bibit unggul yang berminat menggeluti teknologi dirgantara, khususnya peroketan, melalui sarana space education, dan meningkatkan rasa cinta dirgantara bagi masyarakat luas dalam rangka menuju kemandirian Indonesia di bidang teknologi peroketan. Negara manapun yang secara mandiri telah menguasai teknologi roket akan disegani oleh bangsa-bangsa laon di dunia. “Karena roket mempunyai nilai strategis, baik dalam keadaan damai maupun untuk keperluan pertahanan, semisal bisa digunakan sebagai roket peluncur satelit ke ruang orbit, roket sonda pemantau cuaca, ataupun sebagai pelontar peluru kendali maupun senjata roket balistik,” terang Jayan

Jayan mengatakan Dewan Juri Kompetisi Roket Indonesia 2010 terdiri atas lima orang, antara lain, Dr. Ing. Agus Nuryanto (LAPAN), Dr. Endra Pitowarno (PENS-ITS), Dr. Indrawanto (ITB), Dr. Wahidin Wahab (UI), Dr. Heru Susanto (UGM). Kompetisi ini juga akan dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Suryapranata, beserta para tamu dari Ditjen Dikti, LAPAN, Universitas Gadjah Mada, Pemkab Bantul, Akademi Angkatan Udara, dan Kementerian Ristek.

Kompetisi Roket Indonesia 2010 akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, pada Minggu, 27 Juni 2010, pukul 06.45, di Pantai Pandansimo, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul. (Humas UGM/Satria)

sumber = http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=2805

Tidak ada komentar:

Posting Komentar