Minggu, 08 November 2009

SMPN 1 Kasihan Juarai Kompetisi Roket Air Nasional

Lomba Roket Air Nasional

Kamis, 29 Oktober 2009 | 18:39 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Eny Prihtiyani

BANTUL, KOMPAS.com - Meski dikenal sebagai kabupaten yang masih ndeso (desa), Bantul memiliki potensi sumber daya manusia sangat memadai, khususnya di bidang kedirgantaraan.

Hal tersebut dibuktikan dengan kesuksesan Ardi Ahmad Syarif, siswa SMP Negeri 1 Kasihan, yang berhasil menyabet juara I Kompetisi Roket Air Tingkat Nasional. Pada kompetisi yang berlangsung di Lapangan Trirenggo Bantul, Kamis (29/10), itu Ardi berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.

Ada 10 siswa Bantul yang berhasil lolos ke kompetisi nasional tersebut. Juara II diraih oleh Aditya Fernando dari SMP Santo Yosef Lahat, Sumatera Selatan, sedangkan juara III diraih Ardika Wiratama dari SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Atas kesuksesannya itu Ardi berhak memperoleh fellowship dari JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) untuk mengikuti kompetisi roket air internasional tingkat Asia Pasifik yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand, pada Januari 2010 mendatang.

Kompetisi tersebut merupakan bagian dari upaya Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) untuk memfasilitasi pelajar-pelajar yang berbakat di bidang iptek, khususnya kedirgantaraan. Untuk membuat roket air itu, para siswa disediakan dua botol air mineral ukuran 1 liter, kertas koran, infrabot, dan isolatif.

"Mengingat roket air yang digunakan tidak bersifat explosif sebagaimana roket-roket berbahan bakar propelen yang menimbulkan percikan api, maka masyarakat pun bebas untuk menontonnya," kata Kepala Pengawasan Internal PP Iptek Yuliarsih.

Dalam sambutan pembukaan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Gendut Sudarto mengatakan, pihaknya memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan ilmu kedirgantaraan. Kompetisi tersebut sengaja diadakan di Bantul sebagai upaya memperluas wawasan siswa terhadap ilmu pengetahuan.

"Diharapkan siswa bisa lebih mencintai ilmu kedirgantaraan dan mampu menerapkan ilmu fisika yang telah dipelajari di sekolah," katanya.

Komitmen itu juga dibuktikan dengan keputusan Bantul untuk memfasilitasi kompetisi roket tingkat mahasiswa selama dua tahun berturut-turut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar